Jakarta, Nitikan.id — Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, melantik sebanyak 2.000 perwira remaja TNI dan Polri dalam Upacara Prasetya Perwira (Praspa) yang digelar di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (23/7). Dalam amanatnya sebagai inspektur upacara, Prabowo menekankan pentingnya peran para perwira muda sebagai penjaga rakyat dan pelindung negara.
“Jadilah tentara rakyat, tentara nasional, tentara pejuang. Jadilah polisi rakyat, polisi nasional, polisi pejuang. Selalu bela rakyatmu, cintai rakyatmu, karena kalian adalah anak kandung rakyat Indonesia,” tegas Prabowo dalam pidatonya.
Ia juga mengingatkan para perwira baru untuk senantiasa memegang teguh sumpah yang telah mereka ucapkan saat pelantikan, serta menjaga integritas dan loyalitas terhadap bangsa dan negara.
“Hari ini saya bangga melihat saudara-saudara, putra-putri terbaik bangsa, berdiri tegak dengan penuh keyakinan atas sumpah yang kalian ucapkan. Jangan pernah mengingkari sumpah itu,” ujarnya.
Prabowo menegaskan bahwa rakyat Indonesia menaruh harapan besar pada TNI dan Polri sebagai benteng terakhir penjaga kedaulatan dan persatuan bangsa. Ia juga mengajak para perwira untuk siap berkorban demi tanah air.
“TNI dan Polri adalah penjaga terakhir negara ini. Karena itu, kalian harus rela mengorbankan jiwa dan raga demi bangsa dan rakyat Indonesia,” katanya.
Dalam pelantikan tersebut, sebanyak 827 perwira berasal dari Akademi Militer (Akmil), 433 dari Akademi Angkatan Laut (AAL), 293 dari Akademi Angkatan Udara (AAU), dan 447 dari Akademi Kepolisian (Akpol).
Selain pelantikan, penghargaan Adhi Makayasa juga diberikan kepada delapan taruna terbaik, masing-masing dua orang dari setiap akademi. Penghargaan ini diberikan kepada lulusan dengan nilai kumulatif tertinggi yang mencakup aspek akademik, karakter, fisik, dan kepribadian.
Anugerah Adhi Makayasa menjadi simbol prestasi tertinggi dalam sistem pendidikan pembentukan perwira TNI dan Polri di Indonesia.

