Nitikan.id – Gitar adalah salah satu alat musik paling populer di dunia saat ini, dikenal hampir di semua budaya, dan digunakan di berbagai genre musik. Perjalanan gitar menuju bentuk modernnya melibatkan ribuan tahun evolusi, pengaruh lintas budaya, dan inovasi teknologi yang luar biasa.
Sejarah gitar bermula dari alat musik petik kuno yang berasal dari Mesir, Mesopotamia, dan peradaban Mediterania lainnya. Berdasarkan penemuan arkeologi, seperti relief dari Susa, Iran sekitar 2500–1500 SM, tampak sosok memainkan instrumen bertali dengan badan berongga dan leher panjang, mirip cikal bakal gitar. (The New Grove Dictionary of Music and Musicians)
Di Mesir kuno, instrumen seperti nefer digunakan, dengan bentuk tubuh melengkung dan beberapa senar. Sementara itu, bangsa Asiria dan Babilonia juga mengenal alat musik petik serupa.
Salah satu alat musik yang paling berpengaruh terhadap perkembangan gitar adalah oud, alat musik Arab yang mulai muncul pada abad ke-7. Oud tidak memiliki fret dan memiliki bentuk tubuh bundar. Seiring dengan penaklukan wilayah Spanyol oleh bangsa Moor pada abad ke-8, oud dibawa ke Eropa dan kemudian berkembang di tangan musisi-musisi lokal. (Richard J. Hoppin, Medieval Music).
Oud memainkan peran penting sebagai nenek moyang gitar. Bentuk dasar, teknik permainan, dan penggunaan resonansi akustik dari oud memberi inspirasi bagi perkembangan instrumen petik di Eropa.
Di Spanyol abad ke-15, muncul instrumen baru bernama vihuela, yang berbentuk seperti gitar modern dengan badan yang lebih ramping dan sudah memiliki fret. Vihuela dimainkan dengan jari, bukan dengan alat petik, dan biasanya memiliki enam hingga tujuh senar rangkap (Thomas Forrest Kelly, Early Music: A Very Short Introduction).
Sementara itu, ada juga guitarra latina, instrumen bertali dari Eropa abad pertengahan yang menjadi leluhur langsung gitar modern. Instrumennya mulai membentuk ciri khas suara dan desain gitar yang kita kenal hari ini.
Pada abad ke-17, gitar Spanyol mulai memiliki lima pasang senar. Instrumen ini sering digunakan dalam musik rakyat dan juga musik bangsawan. Desain gitar pada masa ini mulai mengalami pembakuan ukuran dan bentuk.
Revolusi besar terjadi pada abad ke-19, berkat luthier asal Spanyol, Antonio de Torres Jurado (1817–1892). Torres memperbesar ukuran badan gitar, memperkenalkan bentuk resonansi suara baru, dan mengembangkan struktur neck dan headstock yang lebih kuat. (Harvey Turnbull, The Guitar from the Renaissance to the Present Day).
Gitar ciptaan Torres dianggap sebagai model dasar gitar klasik modern. Ia meningkatkan volume dan kualitas suara gitar, memungkinkan gitar tampil lebih menonjol dalam konser.
Memasuki abad ke-20, kebutuhan akan volume yang lebih besar dalam musik orkestra dan band menyebabkan munculnya eksperimen terhadap amplifikasi gitar. Pada tahun 1931, George Beauchamp dan Adolph Rickenbacker menciptakan gitar elektrik pertama dengan pickup elektromagnetik. (Tony Bacon, Electric Guitars: The Illustrated Encyclopedia).
Gitar listrik pertama berbadan solid dikembangkan oleh Les Paul, seorang musisi dan inovator, yang menciptakan prototipe bernama “The Log” pada akhir 1940-an. Inovasi Les Paul kemudian diadopsi oleh perusahaan Gibson, yang meluncurkan model Gibson Les Paul tahun 1952.
Tak lama kemudian, Leo Fender memperkenalkan Fender Telecaster (1950) dan Fender Stratocaster (1954), dua model gitar elektrik paling berpengaruh di dunia. Fender mengembangkan desain modular yang memungkinkan produksi massal gitar elektrik dengan biaya lebih rendah tanpa mengorbankan kualitas suara.
Saat ini, gitar hadir dalam berbagai bentuk dan jenis, dari gitar klasik (nylon string), gitar akustik baja, gitar elektrik, hingga gitar bass.
Perkembangan dunia digital juga membawa gitar virtual dan perangkat lunak simulasi gitar ke dalam dunia produksi musik.
Gitar telah menjadi ikon budaya global, digunakan dalam hampir semua genre musik dari klasik, rock, jazz,, pop,, metal, hingga dangdut.
Gitar adalah cermin dari perjalanan peradaban manusia. Penuh pengaruh silang budaya, inovasi teknologi, dan evolusi seni. Gitar bukan hanya sekadar alat musik, melainkan simbol kebebasan berekspresi, kreativitas, dan kekuatan suara dalam menyentuh hati manusia lintas waktu.
JRENG……
*****

