Nitikan.id – Alkisah, putri Rasulullaah SAW, Fatimah Az-Zahra, sedang menangis sambil menggiling gandum. Melihat putrinya yang sedang menangis itu lalu Rasulullaah SAW mendekatinya dan bertanya, “Wahai Fatimah mengapa engkau menangis? Allah tidak menyebabkan matamu menangis.”
Lalu Fatimah menceritakan pada Rasul (ayahnya) perihal sesuatu yang membuatnya menangis. “Wahai ayahku, aku menangis karena kesibukan rumah tangga yang aku kerjakan setiap hari tanpa seorang pun yang membantu.”
Kemudian, Rasul duduk di sampingnya dan mendengarkan sang anak melanjutkan ceritanya. “Wahai ayahku, dengan keutamaan yang engkau miliki, tolong katakan pada Ali (suami) supaya mau membelikan budak untukku agar dapat membantu mengiling gandum dan mengurusi pekerjaan rumah.”
Setelah mendengar cerita tersebut, Rasul berdiri dan mengambil gandum dengan tangannya lalu mengucapkan “Bismillaah” kemudian berkata pada putrinya agar tidak lagi mengeluh ketika melaksanakan tugasnya sebagi seorang istri.
“Wahai Fatimah, Allah SWT ingin menulis kebaikan untukmu, melebur dosa-dosamu, dan mengangkat derajatmu. Wahai Fatimah, tiada istri yang menggiling tepung untuk suami dan anaknya kecuali Allah mencatatkan kebaikan baginya pada setiap biji dari gandum, meleburkan dosanya, dan meninggikan derajatnya.”
“Wahai Fatimah, tiada keringat istri ketika menggiling tepung untuk suaminya, kecuali Allah menjadikan jarak baginya dan neraka sejauh tujuh khanadiq.”
“Wahai Fatimah, ketika seorang istri mengandung janin di perutnya, malaikat memintakan ampun untuknya, Allah menulis 15.000 kebaikan baginya. Ketika datang rasa sakit melahirkan, Allah SWT menulis pahala baginya senilai pahala mujahidin, dan ketika seorang bayi telah lahir darinya maka Allah mengeluarkan berbagai macam dosa darinya hingga dia bersih kembali sebagaimana hari ketika dia dilahirkan oleh ibunya.”