SUBANG, Nitikan.id – Akibat luapan air dari sungai kalen Sema dan Sungai Cigadung, sebagian besar wilayah Desa Mulyasari terendam banjir.
Hal tersebut disebabkan oleh curah hujan yang tinggi dari hari Jum’at sampai dengan hari Minggu kemarin. Akibatnya puluhan masyarakat yang rumahnya terendam parah terpaksa harus mengungsi di bawah Jembatan Ply Over Pamanukan.
Dari data yang direkap oleh Pemdes Mulyasari lebih dari 1000 KK yang rumahnya terendam. Berkat respon cepat tanggap dari kepala Desa serta sinergitas Camat, Danramil dan Kapolsek Pamanukan situasi bisa terkendali.
Bupati melalui Asda 1 langsung meninjau lokasi dan menginventarisir kebutuhan para korban. Pada hari yang sama TNI dan Polri sudah bergerak mendistribusikan bantuan berupa Mie Instan dan Sembako disusul oleh Dinsos dan BPBD.
Mengingat jumlah masyarakat terdampak yang begitu banyak, kemampuan daerah pun terbatas Darmawan Santosa yang biasa disapa Kang Darso Wakil Sekretaris DPC PDI Perjuangan Kab. Subang yang juga Calon Anggota DPRD Dapil 5 segera berkoordinasi dengan Kades Mulyasari dan Camat Pamanukan untuk membuat surat pengajuan ke Ibu Mensos.
Menurut Darso, melalui Niko Rinaldo Sekertaris DPC PDI Perjuangan Kab. Subang juga Calon Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat mengajukan bantuan kepada Mensos Tri Risma Harini telah sampai dan direspon dengan baik.
“Alhamdulillah usulan Kepala Desa yang kami sampaikan kemarin (Senin) melalui Kang Niko, hari ini (selasa) sudah direspon oleh Ibu Mensos. Tadi pagi sudah ada bantuan logistik dari Kemensos yang langsung diserahkan kepada kepala desa,” katanya.
Ia berharap pihaknya bersama masyarakat dan pihak lainnya senantiasa bergotong royong dan berkolaborasi dalam kemanusiaan. Seperti pepatah mengatakan berat sama dipikul, ringan sama dijinjing. Kami berharap kondisi ini harus dijadikan perhatian yang serius oleh pemerintah daerah, tidak hanya sebatas berhenti dipemberian bantuan pada saat bencana, namun bagaimana menerapkan manajemen kebencanaan secara utuh seperti halnya recavery, mitigasi kebencanaan.
“Yang lebih utamanya lagi bagaimana memaksimalkan pembangunan jaringan irigasi seperti membangun embung yang berfungsi untuk menampung air pada musim hujan dan menjadi cadangan air pada saat musim kemarau,” pungkasnya.