Subang, Nitikan.id – Manusia sudah memelihara hewan jauh sebelum sejarah mencatatnya dengan tujuan bermacam-macam, ada yang dijadikan sumber makanan sampai yang dijadikan teman. Hewan dipelihara oleh manusia supaya dapat terbebas dari cara hidup berburu yang sulit karena pada zaman dulu manusia hidup nomaden atau berpindah pindah.
Namun, setelah manusia mulai memelihara hewan dan berternak, mereka hidup menetap dan membangun rumah di suatu tempat. Sejak saat itulah, manusia mulai mengumpulkan harta benda dan hidup bermasyarakat.
Para ilmuan menduga hewan peliharaan pertama manusia pada zaman dulu adalah anjing, dimanfaatkan untuk membantu manusia berburu binatang. Setelah anjing, manusia memelihara sapi, domba, kambing, kelinci, burung, dan hewan lainnya.
Banyak riwayat yang menceritakan para nabi yang menjadi pemelihara atau gembala domba. Kegiatan menggembala domba/kambing yang dilakukan oleh banyak nabi dimulai dari Nabi Ibrahim, Nabi Musa, Nabi Isa, hingga Nabi Muhammad SAW. Bahkan Nabi Musa dikisahkan sebagai nabi yang sangat termasyhur saat menjadi penggembala.
Seiring majunya ilmu pengetahuan untuk mencukupi kebutuhan manusia yang jumlahnya terus bertambah, banyak metode dipakai manusia mengembangbiakan domba.
Kabupaten Subang meskipun bukan peringkat pertama daerah dengan populasi domba terbanyak di Jawa barat, jumlah domba di kabupaten sebelah timur Karawang ini mencapai 254.498 ekor, menurut catatan BPS tahun 2013.
Dilansir dari Subangkab.bps.go.id. Jumlah tersebut tersebar di 30 kecamatan, berikut 10 daerah di Subang dengan populasi domba terbanyak.
1. Kecamatan Purwadadi 16.890
2. Kecamatan Pabuaran 15.595
3. Kecamatan Cipeundeuy 15.476
4. Kecamatan Legonkulon 14.804
5. Kecamatan Jalancagak 10.386
6. Kecamatan Cisalak 9.623
7. Kecamatan Ciater 9.422
8. Kecamatan Kalijati 9.391
9. Kecamatan Pamanukan 8.794
10. Kecamatan serang panjang 7.914
Nah nitiker, kecamatan Purwadadi dengan luas wilayah 89.93 km persegi, berpenduduk sebanyak 51,091 jiwa (2010) menjadi juara pertama dalam jumlah populasi domba.

