Nitikan.id – Satu lagi film bernuansa sejarah dan spiritual akan hadir di layar lebar Indonesia. Berjudul Cinta dan Sejarah, film ini bukan sekadar sajian drama masa lalu, tetapi menjadi penghubung dua generasi lewat lensa seorang jurnalis muda. Diproduksi oleh Pimpinan Pusat Persatuan Islam (PERSIS) bekerja sama dengan Legend Production House, film ini mengangkat perjuangan ulama besar A. Hassan, tokoh utama dalam sejarah dakwah PERSIS.
Cerita film ini berkisah tentang Fatih Fatahillah, seorang jurnalis muda berusia 21 tahun. Dalam tugas liputannya, Fatih mendapatkan tantangan untuk menggali sejarah dakwah Islam modern. Pencariannya menuntunnya pada tokoh A. Hassan, pemikir dan pejuang dakwah yang berpengaruh di era 1920-an hingga 1930-an.
Melalui wawancara, arsip, manuskrip dan jejak-jejak peninggalan sejarah, Fatih menemukan bahwa perjuangan A. Hassan bukan hanya soal argumentasi teologis, tetapi juga perjuangan sosial, intelektual, dan spiritual yang relevan hingga kini. Dalam prosesnya, Fatih mengalami perjalanan batin yang mengubah cara pandangnya terhadap profesi, iman, dan sejarah bangsanya sendiri.
Film ini menyajikan narasi dalam dua latar waktu, masa kini dan masa lalu. Di satu sisi, kita melihat kegelisahan dan pencarian jurnalis muda zaman sekarang. Di sisi lain, kita disuguhkan fragmen-fragmen sejarah perjuangan A. Hassan yang diperankan oleh David Chalik, yang memperjuangkan pemurnian ajaran Islam melalui tulisan dan debat-debat publik.
Pendekatan ini membuat Cinta dan Sejarah terasa hidup. Bukan sebagai film sejarah yang kaku, tetapi sebagai kisah kontemporer yang menyentuh nilai, cinta, dan makna perjuangan dari sudut pandang anak muda masa kini.

Film ini menggabungkan nilai edukatif dengan pendekatan sinematik yang humanis. Para sineasnya tak sekadar menghadirkan tokoh besar sebagai ikon, tetapi memperlihatkan kompleksitas pilihan, cinta, dan pengorbanan mereka.
Film ini juga menjadi ajakan bagi generasi muda untuk tidak melupakan sejarah, bukan dengan romantisme semata, tetapi dengan rasa ingin tahu dan semangat mencari makna seperti yang dilakukan Fatih.
Film Cinta dan Sejarah akan tayang pertengahan tahun ini. Selain diputar di bioskop, film ini juga akan hadir di berbagai pesantren, gedung budaya, dan komunitas pendidikan yang memiliki fasilitas pemutaran film. Tujuannya menyebarkan semangat dakwah dan intelektualisme Islam dalam bingkai yang relevan dan mudah dicerna generasi muda.
*****

