Subang, Nitikan.id – Jare ana duda, duda anyaran… Penasaran pengen pengen kenalan… Kula gadis umur pitulasan… Pengen duwe laki kang wis pengalaman…
Ya, itu sepenggal lirik dari lagu Cerbonan dengan judul Duda Anyaran yang dipopulerkan oleh Iwi S pada tahun 1996. Tapi artikel ini tidak akan membahas lagu tersebut ya nitiker.
Setiap orang yang berumah tangga tentu menginginkan keluarga yang sakinah mawadah warahmah. Itulah tujuan pernikahan, dimana merupakan nikmat yang diberikan oleh sang pencipta. Akan tetapi pada kenyataannya tidak sedikit pasangan dalam mengarungi samudera pernikahan harus terpisah ketika nggak kuat menghadapi goncangan gelombang kehidupan.
Sehingga mereka yang berstatus duda dan janda pun tak bisa dielakkan. Selain ketidakharmonisan, persoalan ekonomi menjadi faktor terbanyak jadi penyebab perceraian tersebut. Tidak sedikit dari kaum perempuan memilih menjadi janda karena pasangannya dianggap tidak bisa memenuhi kebutuhan lahiriah (ekonomi).
Menurut data yang dicatat oleh Badan pusat statistik ( BPS) tahun 2021, dari 27 kabupaten/kota yang ada di provinsi Jawa Barat, daerah mana saja yang masuk 10 besar dengan angka perceraian tertinggi, ini dia datanya nitikers..
1. Kabupaten Indramayu 8.026
2. Kabupaten Bandung 7.888
3. Kabupaten Cirebon 7.112
4. Kabupaten Bogor 6.601
5. Kota Bandung 5.601
6. Kabupaten Garut 5.509
7. Kabupaten Ciamis 5.126
8. Kabupaten Tasikmalaya 4.565
9. Kabupaten Subang 3.949
10. Kabupaten Bekasi 3.883
Yuups, selain sebagai penghasil padi terbanyak di Jawa Barat, Kabupaten Indramayu menempati rangking pertama dalam angka perceraian atawa jumlah penduduk dengan status janda dan duda paling tinggi di provinsi sebelah barat Jawa tengah ini, seperti dilansir dari jabarprov.bps.go.id.
Sedangkan Jawa barat secara keseluruhan, BPS mencatat 98.088 angka perceraian dari 346.484 pernikahan. Apabila dihitung dalam persentase 28,30 % pernikahan berujung perceraian sedangkan 71,70 % rumah tangga baik-baik saja.
Buat nitiker yang masih jomblo atawa masih lajang buruan ganti status jadi suami/istri, karena menikah itu ibadah sunah yang ngeunah (enak,sunda).