JAKARTA, Nitikan.id – Jawa Barat kembali mencatatkan diri sebagai provinsi dengan realisasi investasi tertinggi di Indonesia. Namun ironisnya, provinsi ini juga menempati posisi teratas dalam jumlah pengangguran terbanyak di Tanah Air.
Berdasarkan data Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) hingga semester I-2025, total investasi yang mengalir ke Jawa Barat mencapai Rp141 triliun. Angka ini mengukuhkan posisi Jawa Barat di peringkat pertama sebagai destinasi investasi, baik Penanaman Modal Asing (PMA) maupun Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN).
“Dari data yang kami himpun, Jawa Barat masih mendominasi sebagai provinsi tujuan utama investasi, baik dari luar negeri maupun dalam negeri,” ujar Menteri Investasi/Kepala BKPM Rosan Perkasa Roeslani dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa (29/7/2025).
Dalam lima tahun terakhir, tren serupa terus terjadi. Sepanjang 2024, Jawa Barat mencatatkan nilai investasi sebesar Rp251,1 triliun, naik signifikan dari Rp210,6 triliun pada 2023, Rp174,6 triliun pada 2022, dan Rp136,1 triliun pada 2021.
Posisi kedua dalam realisasi investasi ditempati DKI Jakarta dengan nilai Rp140,8 triliun. Disusul Jawa Timur (Rp74,6 triliun), Sulawesi Tengah (Rp64,2 triliun), dan Banten (Rp60,7 triliun).
Namun, di tengah derasnya arus modal yang masuk, permasalahan ketenagakerjaan di Jawa Barat masih menjadi pekerjaan rumah yang besar. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) per Februari 2025, jumlah pengangguran terbuka di provinsi ini mencapai 1,80 juta orang—tertinggi secara nasional.
Jawa Tengah menempati posisi kedua dengan 947.248 pengangguran, disusul Jawa Timur (894.495 orang), Banten (412.713 orang), dan Sumatera Utara (409.230 orang).
Meski demikian, jumlah penduduk yang bekerja di Jawa Barat juga tercatat sebagai yang tertinggi di Indonesia, yakni mencapai 24,99 juta orang. Angka ini lebih tinggi dibandingkan Jawa Timur (23,86 juta orang) dan Jawa Tengah (20,92 juta orang).
Fenomena ini menyoroti paradoks antara tingginya investasi dengan belum optimalnya penyerapan tenaga kerja lokal. Hal ini mendorong perlunya evaluasi terhadap arah investasi, distribusi sektor industri, serta kebijakan ketenagakerjaan di tingkat daerah.
Sumber: CNBC Indonesia
Investasi Tertinggi di Jawa Barat Tapi Penganggurannya Paling Banyak

