BEIJING, Nitikan.id – Langit Indonesia segera memasuki era baru inovasi drone setelah Lembaga Adat Karaton (LAK) Galuh Pakuan dan Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung resmi menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan Universitas Beihang, Tiongkok. Kerja sama strategis ini diharapkan dapat memperkuat kemampuan teknologi drone nasional dengan memadukan riset kelas dunia dari Beihang dan kearifan lokal Galuh Pakuan.
“Ini adalah langkah strategis yang dapat menggeser peta kekuatan teknologi drone di kawasan, dengan dampak meluas bagi Indonesia,” ujar Girang Harta LAK Galuh Pakuan, Tine Yowargana, melalui sambungan telepon, Selasa (2/9/2025).
Universitas Beihang dikenal sebagai salah satu pusat unggulan riset aeronautika dan astronautika di Tiongkok. Salah satu pencapaian besarnya adalah drone “Feng Ru 3-100” yang mampu terbang tanpa henti selama lebih dari 80 jam, memecahkan rekor dunia dalam hal ketahanan dan keandalan.
Sementara itu, Galuh Pakuan bersama UPI Bandung kian menegaskan perannya dalam pengembangan teknologi di Nusantara. Berbasis di Subang, Jawa Barat, Galuh Pakuan memiliki visi untuk membawa teknologi canggih ke pasar drone Indonesia, yang potensinya sangat besar mengingat kondisi geografis kepulauan, tantangan logistik, serta kebutuhan akan solusi cepat dalam bidang pertanian, mitigasi bencana, pertahanan, hingga pemantauan infrastruktur.
“Kolaborasi ini bukan sekadar transfer teknologi, melainkan sebuah visi bersama untuk membangun ekosistem drone yang mendukung kebutuhan ekonomi dan keamanan nasional, sekaligus memposisikan Indonesia sebagai pemain kompetitif di industri drone global,” tutur perwakilan Galuh Pakuan, Ting Ting.
Melalui kerja sama ini, Galuh Pakuan berkesempatan mengakses penelitian mutakhir dari Beihang, termasuk sistem penerbangan otonom, algoritma keselamatan multi-rotor, hingga teknologi drone bertenaga surya berdaya efisiensi tinggi. Teknologi tersebut nantinya akan disesuaikan dengan kondisi geografis dan regulasi Indonesia.
Industri drone Indonesia sendiri tengah berada pada momentum penting. Keberhasilan seperti drone Elang Hitam yang berhasil terbang 24 jam di ketinggian, serta hadirnya drone kargo untuk logistik wilayah terpencil, menunjukkan ambisi besar Indonesia dalam menguasai teknologi ini.
Secara ekonomi, kolaborasi ini diyakini akan mendorong pertumbuhan pasar drone domestik yang tengah berkembang pesat. Dengan dukungan teknologi Beihang, Galuh Pakuan berpotensi menjadi pemasok utama untuk kebutuhan dalam negeri maupun pasar regional Asia Tenggara.